BACOTANBOLA - Jika berbicara tentang sepakbola dan setia, tak akan lepas dari nama Fransessco Totti.

Selama bermain di sepakbola profesional, Totti hanya membela satu klub yakni AS Roma. Hal itu tak lepas dari ikatan batin antara Totti dan kota Roma, tempat kelahiran nya.

Awal Karir.

Perjalan Totti di dunia sepakbola dimulai ketika ia bergabung dengan klub junior lokal Fortitudo Luditor

Setahun setelahnya, ia bergabung dengan klub junior lokal lain, Smith Trastevere dan pindah lagi ke Lodigiani.

Bakat Totti terendus 2 klub besar Italia, AC Milan dan Lazio.

Namun seolah ia sudah ditakdirkan hanya untuk mengabdi pada Serigala Ibukota, ia kemudian masuk ke klub junior AS Roma pada 1989.

Setelah tiga tahun, Totti yang semakin matang dipromosikan ke tim senior.

28 Maret 1993 di laga Serie A melawan Brescia Ia Melakukan debut nya. Pelatih AS Roma kala itu, Vujadin Boskov, memasukkan Totti sebagai pemain pengganti pada menit 87.

Totti mencetak gol pertamanya pada 4 September 1994 ketika AS Roma menghadapi Foggia.

Seiring waktu, pemain yang berposisi sebagai gelandang serang itu makin berkembang di AS Roma.

Pada musim 1997-1998, Totti dipercaya memakai nomor punggung 10 warisan Giannini dan ban kapten pada musim berikutnya.

'Pangeran Roma' pun terlahir. Bersama klub berjuluk Giallorossi, Totti telah mencatatkan 789 laga dan 307 gol

Ia berhasil memberikan satu gelar Serie A, dua gelar Coppa Italia, dan dua gelar Supercoppa Italiana.

Ia juga berhasil mempersembahkan trofi piala dunia bagi Italia tahun 2006.

Memang bukan raihan cemerlang bagi pesepakbola, tapi yang membuat Totti istimewa adalah kesetiaannya.

Ia bisa saja bergabung ke klub yang bermain di Liga Champion atau klub yang menjadi langganan juara Liga.

Terpaan Godaan.

Kali pertama Totti memiliki kesempatan untuk meninggalkan Giallorossi adalah ketika dia baru berusia 12 tahun.

Direktur AC Milan, Ariedo Braida,membujuknya bergabung dengan Rossoneri.

Saat itu, AC Milan baru saja menjuarai Liga Italia dan menjadi tim yang dikagumi Totti.

Namun, pada akhirnya, Totti memilih bertahan bersama Roma.

Lalu Real Madrid juga mencoba merekrut nya pada 2006. Performa cemerlang nya pada piala dunia membuat Los Blancos tertarik memboyong nya ke Santiago Bernabeu.

Real Madrid saat itu adalah klub yang paling mungkin membuat Totti menghianati Roma. Akan tetapi, lagi-lagi Totti tetap bertahan di Roma. Totti gantung sepatu pada 2017.

Berpisah.

"Saya takut," ujar Totti, sebagai bagian dari pidato perpisahannya.

"Itu bukan rasa takut yang sama yang Anda rasakan ketika Anda berdiri di depan gawang, saat akan mengambil penalti. Kali ini, saya tidak bisa melihat seperti apa masa depan melalui lubang-lubang jaring. Izinkan saya untuk merasa takut. Kali ini, saya yang membutuhkan Anda dan cinta yang selalu Anda perlihatkan kepada saya. Dengan dukungan Anda, saya akan berhasil membalik lembaran ini dan melemparkan diri ke petualangan yang baru," 

"Sekarang, saatnya bagi saya untuk berterima kasih kepada semua rekan satu tim, pelatih, direktur, presiden dan semua orang yang telah bekerja bersama saya selama waktu ini. Untuk para penggemar dan Curva Sud, sebuah cahaya penuntun untuk Roma dan Romanisti. Lahir di Roma dan menjadi Romanisti adalah hak istimewa. Menjadi kapten tim ini adalah suatu kehormatan. Kalian akan selalu ada di hidup saya. Saya tidak akan lagi menghibur kalian dengan kaki ini, tapi hati saya akan selalu ada bersama kalian,"

Totti adalah sinonim dari setia. kesetiaan juga lah yang menjadikan Totti sebagai simbol. Sebagai sebuah kisah yang tak lekang oleh zaman. Epik yang diceritakan turun temurun. (mfrll)